Tips Untuk Perusahaan Startup

Apa itu Startup? Mungkin masih banyak orang yang belum memahami istilah ini. Kata Startup sendiri merupakan serapan dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Menurut Wikipedia, Startup merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Definisi diatas mungkin lebih pada terminologinya, namun menurut penulis akan lebih mudah jika istilah Startup diartikan sebagai perusahaan baru yang sedang dikembangkan. Mulai berkembang akhir tahun 90an hingga tahun 2000, nyatanya istilah Startup banyak “dikawinkan” dengan segala yang berbau teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah tersebut.

Jika Anda pemilik usaha startup dalam mengembangkan bisnis online atau offline Anda, maka artikel berikut ini layak disimak, karena akan membahas tuntas mengenai kunci sukses pengembangan bisnis untuk perusahaan pemula, Berikut tips kerennya:

1. Pekerjakan Orang yang Tepat

Apakah seorang business developer yang memiliki pengetahuan mendalam terhadap bidang usaha Anda, dan jaringan kemitraan yang luas dan siap untuk menelurkan “deal” dengan Anda selalu yang terbaik? Belum tentu. Sebaliknya, mereka bisa saja menjadi malapetaka jika dipekerjakan pada siklus hidup perusahaan yang terlalu dini. Untuk Anda ketahui, ada tiga tahapan proses komersialisasi – dan belum tentu semua orang cocok menempati posisi Biz Dev pada masing-masing tahapan itu.

– Scouting: Ini adalah fase paling awal dari sebuah perusahaan. Pada tahap ini, fungsi utama Biz Dev adalah untuk membidik target market yang tepat dan mencari jalur-jalur yang bisa ditempuh mempenetrasi-nya. Mengidentifikasi hal-hal yang bisa menjadi nilai jual perusahaan, dan menyediakan umpan balik berupa tren pasar teraktual untuk tim internal. Kemampuan untuk bekerja bersama dengan tim pengembangan produk dan teknisi akan menjadi kemampuan kunci yang harus dimiliki.

– Testing: Pada tahap ini, Biz Dev seharusnya sudah mampu menelurkan beberapa kesepakatan untuk menguji prediksi-prediksi pasar yang telah Anda buat, dan menyediakan masukan terukur sebelum Anda mulai menghitung besarnya target pasar Anda secara pasti. Kemampuan analisa yang baik untuk merancang sebuah kerangka berpikir yang akan memudahkan dalam proses penentuan kriteria-kriteria pengukuran, serta untuk mempelajari data, akan membantu menetapkan apakah perusahaan benar-benar perlu melakukan pengukuran pasar, dan bila ya, di mana pengukuran tersebut seharusnya dilakukan, tergantung pada kekuatan dan visi perusahaan itu sendiri.

– Scaling: Setelah mengumpulkan data-data dari kesepakatan-kesepakatan awal, dan memvalidasi jalur yang akan membantu Anda meraih goal, pada tahap ini Biz Devseharusnya sudah mampu untuk mulai melipatgandakan kesepakatan dengan pihak ketiga, dan meletakkan struktur penyokong di tempat yang tepat.

2. Pengembangan Bisnis Tidak Selalu Mengenai Sales

Secara umum, Biz Dev akan mengidentifikasi dan membangun kemitraan yang menambah nilai jual perusahaan, untuk akhirnya menarik pemasukan, distribusi, ataupun meningkatkan nilai yang dikandung produk atau jasa yang dipasarkan itu sendiri.

Hal ini jelas berbeda dengan Sales, yang hampir selalu terfokus pada cara-cara untuk mendatangkan pemasukan yang lebih banyak bagi perusahaan. Perbedaan serupa akan terlihat saat Anda mencoba memutuskan untuk mempekerjakan sales leader pada tahap awal pembentukan perusahaan, atau saat perusahaan sudah berada pada tahap yang lebih dewasa.

3. Manajemen Pasca-Kesepakatan Sangatlah Penting

Semua kesepakatan yang sukses berangkat dari kredibilitas dan proaktivitas manajemen – yang pada hal ini diwakili oleh tim Biz Dev dan Account Management. Pada kebanyakan kasus, si account manager bukanlah orang yang sama dengan orang Biz Dev yang pada awalnya meng-goal-kan kesepakatan.

Idealnya, account manager akan menawarkan kompensasi dan insentif yang beragam terkait dengan pemenuhan gol yang ditetapkan bersama oleh kedua belah pihak. Jika Anda belum merasa siap untuk mengalokasikan satu orang tambahan lagi untuk menyokong kesepakatan dengan pihak ketiga, maka sebaiknya pikir dua kali sebelum menerima kesepakatan tersebut.

4. Kualitatif vs Kuantitatif

Perusahaan terkadang mencoba untuk membangun bisnisnya murni hanya dengan mengandalkan proposisi kualitatif semata, yang mana sangatlah sulit dan memiliki risiko kegagalan yang lebih besar. Pasar biasanya kurang tergoda hanya dengan iming-iming pengalaman bertransaksi yang lebih baik, atau konektivitas yang lebih meningkat, bahkan jika mereka sebenarnya menyukai produk tersebut, dan menganggapnya berguna.

Nilai kuantitatif, misalnya memperkecil biaya, mendatangkan lebih banyak pemasukan, menarik lebih banyak konsumen baru, dan sebagainya, akan meningkatkan kemungkinan sukses secara drastis. Salah satu cara mudah untuk selalu mengingat teori ini adalah dengan mengingat analogi alat pacu jantung vs alat bantu dengar. Jika Anda hanya bisa memiliki salah satu, yang manakah yang akan Anda pilih? Tak perlu saya berikan jawabannya lagi, kan?

5. Terus Mengembangkan Bisnis

Seorang business developer yang baik akan menyatukan sumber daya internal dengan cara sedemikian, untuk memastikan perusahaan dapat mencapai tujuan, dan harapan untuk sebuah kemitraan yang baik.

Ketiadaan dukungan hampir dapat dipastikan akan mengarah pada keadaan saling menyalahkan, dan menuduh satu sama lain saat hal-hal yang tidak diharapkan mulai terjadi. Ingatlah bahwa, suka maupun duka, semua pihak yang terlibat haruslah merasakan keduanya.

6. Menciptakan Kerangka Berpikir

Agar dapat memperoleh dukungan dari tim Anda, semua orang harus sudah paham mengapa kesepakatan tersebut sangat dibutuhkan oleh perusahaan Anda. Apakah hal itu akan menambah penghasilan, mendatangkan pelanggan-pelanggan baru, memungkinkan perusahaan merambahi pasar yang baru, atau menaikkan citra perusahaan secara vertikal? Tujuan tersebut biasanya dirangkumkan dalam sebuah bisnis plan. Ketika tujuan telah ditetapkan dengan jelas, terukur dan sesuai denganmindset setiap orang dalam tim, maka akan lebih mudah untuk mencapainya.

7. Jalin Kesepakatan dengan Cermat

Ada perbedaan yang signifikan antara menjalin kerjasama dengan menjalin kerjasama yang tepat. Seorang penjalin kerjasama yang baik akan dapat membantu mengendus sinyal yang keliru, ketika ada momentum pasar dan pemasukan dengan nilai tertentu yang seolah menyamarkan besarnya kesempatan yang bersembunyi di baliknya.

Sebaliknya, penjalin kerjasama yang kurang berpengalaman, atau mereka yang menawarkan pilihan-pilihan keliru dapat menghasilkan momentum yang sedang-sedang saja, yang pada akhirnya mengalihkan perusahaan dari kesempatan yang lebih baik.

Sudah banyak contoh perusahaan yang terpaksa menelan pil pahit hanya karena keputusan-keputusan kerjasama yang kurang bijak, yang pada akhirnya mereka sesali. Pada tahap inilah, Anda perlu mengembangkan tingkat pemahaman dan keyakinan dengan tim pengembangan bisnis Anda.

8. Tidak Ada Kecurangan

Sebuah perjanjian legal mengabsahkan perjanjian kerjasama bisnis, dan termasuk di dalamnya terminologi-terminologi komersil, serta pengaturan apa yang harus dilakukan ketika perjanjian kerjasama tidak berlangsung sebagaimana yang direncanakan.

Hal ini mengharuskan tim pengembangan bisnis dan konsultan legal untuk duduk bersama dan mengkalkulasi kesempatan bisnis dibandingkan dengan risiko yang akan dihadapi, dan menjelaskan kesimpulan yang akhirnya didapat kepada tim manajemen.

Kesimpulan yang bisa kami sajikan pada Anda adalah, membangun sebuah bisnis bukanlah sebuah perkara yang mudah, dan mengharuskan Anda memastikan semua hal telah berjalan sesuai dengan fungsi yang diharapkan, mulai dari produk hingga tim SDM Anda.

Namun, kesempatan untuk melihat ide Anda berkembang menjadi sebuah produk, yang kemudian akan mendatangkan pemasukan, yang membuat Anda berkembang menjadi sebuah perusahaan terkemuka adalah hal yang tak ternilai harganya. Dengan memasukkan tim pengembangan bisnis yang tepat pada waktu yang tepat, dan mengikuti anjuran-anjuran lainnya yang telah kami sampaikan di atas, akan membantu memastikan perusahaan Anda berada di jalur yang semestinya.

 

Sekian artikel tentang Tips untuk Perusahaan Startup, jika ada pertanyaan yang kurang jelas bisa hubungi admin softwaretoko.net Kami via Phone/SMS/WA/Line: 082322522453 / 082391280137.


Silahkan coba terlebih dahulu sebelum membeli program kasir/software minimarketProgram Kasir KomputerProgram Kasir Restoran dan software toko produk Kami. 

Jika anda tertarik ingin mencoba versi trialnya secara langsung, silahkan download demo softwarenya di bawah ini
 

Leave a comment

Your email address will not be published.


*