Mengapa Go-Jek Bisa Menggilas Blue Bird?

Go-Jek bukan perusahaan transportasi. Go-Jek adalah perusahaan Tech-Digital atau tepatnya anabler yang memberikan solusi digital marketing. Loh kok bisa menggilas raksasa transportasi sebesar Blue Bird? Itu karena Go-Jek memiliki 3 kemampuan untuk melakukan Market Disruption. Saya akan mengulasnya menggunakan disruption model dari D’Aveni (1994).

D’Aveni mengelompokkan 3 hal untuk menciptakan disruption. Bila ketiganya mampu diciptakan, maka perusahaan akan mampu melakukan disruption:

1. Vision for Disruption. Mengidentifikasi cara baru untuk memuaskan pelanggan lama atau pelanggan baru yang belum terlayani.

Stakeholder Satisfaction: kepuasan pelanggan adalah kunci untuk memenangkan setiap interaksi dinamis dengan pesaing. Di sini Go-Jek melihat peluang untuk melayani pelanggan lama dengan aplikasi digital lewat internet atau pengguna internet yang belum terlayani kebutuhan transportasinya.

Strategic Shootsaying: memprediksi apa yang akan diinginkan pelanggan di masa depan. Go-Jek memprediksi bahwa aplikasi transportasi lewat digital yang diinginkan pelanggan dengan telah terjadinya great disruptionyang dilakukan internet.

2. Capability for Disruption. Kemampuan yang bisa diaplikasikan di semua arena kompetisi untuk membangun keunggulan sementara yang berseri.

Speed: Kecepatan sangat penting untuk memanfaatkan peluang dan merespons serangan balasan oleh pesaing. Go-Jek mampu memanfaatkan peluang dengan cepat yakni transportasi cepat di tengah kemacetan lalu lintas yang tidak bisa dilakukan oleh Blue Bird.

Surprise: Surprise meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membangun posisi superior sebelum pesaing dapat melakukan serangan balasan. Go-Jek berhasil membuat Blue Bird terkejut dan kebingungan lewat terobosan inovasi yang kreatif dengan memanfaatkan sepeda motor menembus kemacetan lalu-lintas dipandu oleh aplikasi digital yang tidak bisa diantisipasi oleh Blue Bird.

3. Tactics for Disruption. Action yang membentuk, menuntun reaksi dari pesaing ke arah yang dikehendaki.

Shifting the Rules of Competition: Go-Jek berhasil menggeser aturan main di lapangan. Dari moda transportasi roda empat yang sulit menembus kemacetan ke moda tranportasi roda dua yang mampu menembus kemacetan dan dikendalikan oleh aplikasi digital. Pergeseran aturan main telah menimbulkan gangguan yang luar biasa bagi kompetitor.

Signaling: Sinyal untuk mendominasi pasar. Sinyal untuk memanipulasi pergerakan pesaing di masa depan. Go-Jek memberi sinyal bakalan mendominasi pasar dengan bisnis model yang baru. Memanipulasi arah persaingan. Persaingan pada penggunaan aplikasi digital atau persaingan transportasi roda dua.

Simultanious & Siquential Strategic Thrust: Gebrakan yang bersifat simultan dan berseri untuk menyesatkan atau membingungkan pesaing. Go-Jek berhasil melakukan gebrakan-gebrakan yang tidak terbaca oleh lawan dengan seperti gebrakan Go-Ride, Go-Car, Go-Shop, Go-Mart, Go-Box, Go-Food, Go-Massage, Go-pay dll.

Go-Jek mampu memanfaatkan “Small is the New Big”. Kecil, lincah, gesit, cepat, fleksible, yang tidak dipunyai oleh Blue Bird yang sudah terlanjur meraksasa, besar, lamban, kaku, hati-hati dalam melangkah. Dan ingat, Go-Jek bukan perusahaan transportasi. Go-Jek adalah perusahaan anabler digital marketing.

Oleh Subiakto Priosoedarsono, Pakar Branding

Sekian artikel tentang Mengapa Go-Jek Bisa Menggilas Blue Bird??, jika ada pertanyaan yang kurang jelas bisa hubungi admin softwaretoko.net Kami via Phone/SMS/WA/Line: 082322522453 / 082391280137.


Silahkan coba terlebih dahulu sebelum membeli program kasir/software minimarketProgram Kasir KomputerProgram Kasir Restoran dan software toko produk Kami. 

Jika anda tertarik ingin mencoba versi trialnya secara langsung, silahkan download demo softwarenya di bawah ini
 

Leave a comment

Your email address will not be published.


*